Tepat pada tanggal 15 Januari 2014, khusus pada hari itu, seluruh siswa SDN TEMU I mengenakan busana muslim. Ini dilakukan untuk memperingati sebuah peristiwa besar Nabi Muhammad SAW, yaitu Peringatan Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW, selain berbusana muslim, seluruh siswa juga membawa bekal makanan dari rumah yang nantinya akan ditukar dengan teman-temannya sekaligus makan bersama.
Untuk memperdalam pengertian siswa tentang Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW, Bapak Jumbadi,S.Pd.I selaku guru Pendidikan Agama memberikan ceramah yang materinya berisi Peristiwa Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW. Tidak ketinggalan juga adik kelas kita Puja Nur Setia Dewi yang masih duduk di kelas II, juga ikut tampil sebagai Pildacil dengan isi materi Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW.
Sedikit ringkasan materi yang di sampaikan oleh Bapak Jumbadi, S>.Pd.I kemarin, untuk kembali mengingat tentang Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW.
Isra Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.
Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini.
Semoga anak-anak semakin memahami dan mengamalkan Peristiwa Besar dalam sejaran umat islam ini.
Posting Komentar